Terima Kunjungan Studi PS-DBM Filipina, LKPP Bagikan Pengalaman Implementasi Sistem Pengadaan Digital
02 Desember 2024 Pukul 20:50
|
Des

Jakarta – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terima kunjungan delegasi dari Procurement Service-Department of Budget and Management (PS-DBM) Filipina pada Senin (2/12) di Gedung LKPP. Kunjungan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dalam implementasi sistem pengadaan digital di Indonesia khususnya Katalog Elektronik dan penerapan pengadaan yang dilakukan oleh Pemerintah Filipina.

Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Sarah Sadiqa mengungkapkan bahwa giat ini merupakan salah satu contoh yang luar biasa dalam mendorong keberlanjutan kolaborasi antar dua negara, yakni Indonesia dan Filipina untuk terus menjalankan kerja sama yang baik dalam pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik terkait sistem pengadaan elektronik dan platform pengadaan pemerintah.

“Tentunya acara ini diselenggarakan melalui kemitraan erat antara PS-DBM dan LKPP, kami sangat mengapresiasi adanya inisiatif PS-DBM dalam mendorong dialog ini, dan kami berharap dapat saling berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain pada kesempatan yang amat berharga ini,” ungkap Sarah.

Lebih lanjut Sarah mengatakan bahwa Indonesia secara aktif mempromosikan pembelian secara elektronik sebagai metode utama dalam pengadaan. Menurutnya, pendekatan digital ini memiliki manfaat yang cukup luas di antaranya penyederhanaan proses, mengurangi biaya material dan waktu, meningkatkan efisiensi, serta meningkatkan keterlibatan Produk Dalam Negeri (PDN) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Hal ini juga membantu untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa sesuai dengan spesifikasi dan standar, bahkan mendorong persaingan sehat  dengan skala yang lebih besar,” terangnya. 

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Executive Director V PS-DBM Genmaries S. Entredichocaong menyampaikan rasa terima kasih kepada LKPP atas penerimaan dan sambutan yang hangat dalam giat ini, sehingga serangkaian agenda ini berjalan dengan sangat baik. Selain itu, Genmaries juga menyebutkan bahwa agenda ini bertujuan untuk melihat dan belajar tentang sistem pengadaan yang sudah dilakukan oleh negara-negara tetangga, salah satunya Indonesia.

“Semoga dengan agenda ini dapat saling mempelajari dan bertukar informasi terkait pengadaan, tentunya dengan senang hati kami juga akan berbagi informasi dalam praktik terbaik kami tentang pengadaan dan inisiatif dari pemerintah di negara kami,” terangnya.

Giat yang digelar pada (2-3/12) ini mengusung konsep sharing knowledge yang mana narasumber memaparkan materi terkait tata kelola dan operasional Katalog Elektronik, arsitektur teknik mencakup keamanan sistem, integrasi data, dan manajemen platform pengadaan elektronik, dan keterlibatan penyedia serta peningkatan kapasitas.

Dengan adanya kunjungan studi ini, diharapkan semakin menciptakan sinergi yang lebih erat antara Indonesia dan Filipina dalam implementasi sistem pengadaan digital, khususnya pengembangan kapasitas, adopsi digital dalam pengadaan, dan meningkatkan kualitas layanan publik kedua negara. (Des)