Jakarta - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melalui Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa (Puslat SDM PBJ), terus menunjukan komitmennya untuk menghadirkan terobosan baru dalam pembelajaran terintegrasi dengan pekerjaan dan saling terkait dengan komponen manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal tersebut ditandai dengan penghargaan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI sebagai Lembaga Pelatihan Pemerintah Terbaik I kategori Lembaga Pelatihan Pemerintah Pusat untuk ke-4 kalinya.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Plt. Kepala LAN Muhammad Taufiq kepada Kepala Puslat SDM PBJ LKPP Hardi Afriansyah pada Selasa (6/8), sebagai bentuk apresiasi LAN RI kepada LKPP atas Lembaga Pelatihan yang memiliki komitmen dan program, serta kontribusi terhadap pengembangan kompetensi para ASN di lingkungan LKPP.
Pada kesempatan tersebut, Plt. Kepala LAN Muhammad Taufiq berharap seluruh Lembaga Pelatihan dapat terus berupaya untuk melakukan terobosan (breaktrough) dalam perannya untuk ikut mengakselerasi pembangunan nasional. “Kami mendorong Lembaga Pelatihan untuk mampu mejawab kebutuhan pengembangan kompetensi ASN secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran, serta memberikan pelayanan utamanya pelayanan inklusif untuk para ASN yang memiliki keterbatasan akses di wilayah remote area Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) serta kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI),” kata Taufiq.
Ditemui ditempat terpisah, Kepala Puslat SDM PBJ LKPP mengatakan bahwa sejalan dengan semangat Puslat SDM PBJ LKPP sebagai Lembaga Penyelenggara Pelatihan, Puslat SDM PBJ LKPP secara inklusif akan membangun kolaborasi dengan seluruh pihak untuk mengembangkan pengetahuan teknis sesuai tanggung jawabnya. Khususnya memenuhi kebutuhan pelatihan ASN yang memiliki keterbatasan akses di wilayah 3T juga dalam rangka keberpihakan terhadap kesetaraan gender, kaum rentan, dan inklusi sosial.
“Dengan diperolehnya 4 kali penghargaan sebagai Lembaga Pelatihan terbaik dari LAN RI, LKPP berharap dapat menjadi benchmark bagi Lembaga Pelatihan lainnya baik di tingkat pusat maupun daerah, dalam hal mengelola Lembaga pelatihan yang baik dengan berbasis teknologi. Tidak hanya itu, Puslat SDM PBJ LKPP akan terus membangun kolaborasi seluas mungkin, dan membangun inklusifitas bagi seluruh pihak untuk dapat mengikuti pelatihan PBJ, khususnya bagi mereka kelompok rentan,” kata Hardi.
Lebih lanjut, Hardi menyampaikan bahwa ke depan, LKPP akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Non-Governmental Organization (NGO), Perguruan Tinggi, dan instansi terkait. Selain itu, LKPP juga akan terus berinovasi dalam mengembangkan program pelatihan yang berfokus lebih luas lagi baik bagi ASN LKPP, para pemangku kepentingan, dan pengguna seperti Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Desa, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), ekosistem PBJ, Arbiter, Advisor, dan Pemberi Keterangan Ahli (PKA). (nit)