Jakarta - Sebanyak 48 peserta berhasil melangkah melewati seluruh tahapan seleksi Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Dalam seleksi yang diikuti oleh 1860 pelamar untuk merebut 63 kuota dari 20 jabatan yang tersedia, persaingan ketat menjadi sorotan utama.
Statistik menunjukkan keberagaman profil peserta yang berhasil lolos. Dari jumlah tersebut, 22 peserta merupakan laki-laki, sementara 26 peserta lainnya adalah perempuan. Fenomena ini menyoroti partisipasi aktif perempuan dalam mencari peluang berkarir di LKPP, menciptakan keseimbangan gender yang ingin diwujudkan di pemerintahan.
Lebih lanjut, sebaran jabatan dalam PPPK menggambarkan diversitas keahlian di antara peserta. Jenjang ahli madya, ahli muda, ahli pertama, penyelia, mahir, dan terampil menjadi pilihan yang tersedia, mencerminkan kebutuhan organisasi untuk keahlian yang beragam.
Hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Sekretaris Utama LKPP Sarah Sadiqa membuka kegiatan dengan memaparkan sejarah terbentuknya LKPP dan nilai-nilai yang harus diinternalisasi pegawai. "Nilai Integritas merupakan harga mati bagi seluruh pegawai LKPP," kata Sarah Sadiqa.
Dalam arahannya terkait hasil seleksi, Sarah menegaskan bahwa integritas merupakan nilai yang tak terpisahkan bagi setiap pegawai LKPP. Menurutnya, integritas merupakan harga mati yang harus dimiliki oleh seluruh pegawai. Pesan ini tercermin dari jalannya seleksi PPPK, dimana semua pejabat terlibat secara netral tanpa memihak kepada satu peserta pun. Hal ini dilakukan guna menjamin keadilan dan kredibilitas proses seleksi.
Sarah juga menekankan bahwa keberhasilan peserta bukanlah semata-mata karena dukungan personal, melainkan didasarkan pada kualifikasi dan potensi yang sesuai dengan kebutuhan LKPP. Pesan tersebut menjadi pijakan bagi integritas sebagai fondasi utama dalam membentuk tim yang profesional dan berkompeten di LKPP.
Dengan seleksi yang ketat dan profil peserta yang beragam, LKPP berharap dapat membentuk tim yang kuat dan berintegritas untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam mendukung pengadaan barang/jasa pemerintah. (gun)